Berita Internasional Terbaru Hari Ini Tentang Negara yang Mendukung AS
Negara mana saja yang secara rahasia ada di balik negara-negara AS yang mengundang dan menjaga syria? di matamatapolitik.com kalian akan mendapatkan jawabanya, karena di situs ini membahas tentang berita internasional terbaru hari ini yang sangat menarik untuk dibahas dalam dunia perpolitikan luar negeri.
Baik langsung saja di bawah ini sedikit informasi berita tentang pertanyaan yang diatas. Invasi dan pendudukan Suriah oleh puluhan ribu jihadis yang direkrut dari seluruh dunia untuk menggulingkan Presiden Suriah, Bashar al-Assad, dibiayai oleh pembayar pajak Amerika dan oleh keluarga terkaya di dunia, Saudi, pemilik Arab Saudi dan perusahaan minyak terbesar di dunia, Aramco.
Perusahaan minyak internasional Amerika Serikat dan lembaga utama think tank dan yayasan amal juga memberikan dukungan dan propaganda untuk operasi itu. Tetapi dana utama berasal dari pembayar pajak Amerika Serikat dan keluarga Saud serta pemerintah yang dimilikinya.
Salah satu artikel terbaik yang diterbitkan oleh New York Times adalah oleh Mark Mazzetti dan Matt Apuzzo, pada 23 Januari 2016, “EE. UU Itu sangat tergantung pada uang Saudi untuk mendukung pemberontak Suriah.
” Mereka melaporkan bahwa, C.I.A. dan mitranya dari Saudi telah mempertahankan pengaturan yang tidak biasa untuk misi pelatihan pemberontak, orang Amerika menyebutnya Timber Sycamore.
Di bawah perjanjian itu, pejabat pemerintah saat ini dan sebelumnya mengatakan, Saudi menyediakan senjata dan uang dalam jumlah besar, dan C.I.A mengambil inisiatif dalam melatih para pemberontak. Ketika C.I.A. Operasinya dimulai, Saudi mendukungnya dengan uang . Selain itu, Gedung Putih telah merangkul pembiayaan rahasia Arab Saudi, dan Qatar, Yordania dan Turki.
Tetapi Para pejabat AS mengatakan bahwa Arab Saudi sejauh ini merupakan kontributor terbesar untuk operasi tersebut. Invasi dan pendudukan Suriah oleh para jihadis dari seluruh dunia pada dasarnya adalah operasi Saud, meskipun diarahkan terutama oleh pemerintah Amerika Serikat.
Sebelum upaya kudeta yang didukung AS yang gagal pada 15 Juli 2015 untuk menggantikan Tayyip Erdogan sebagai Presiden Turki.
Turki adalah bagian dari aliansi Amerika Serikat-Arab Saudi untuk menggulingkan dan menggantikan Pemerintah Suriah.
Tapi kemudian, Turki berubah semakin banyak melawan AS. Dan sebaliknya mendukung tujuan Saud dan aristokrat Amerika Serikat. Dengan demikian, Turki semakin bergabung dengan aliansi Suriah, yang mencakup Iran dan Rusia. Ini adalah salah satu perubahan geopolitik utama dalam beberapa dekade terakhir.
Untuk menambah wawasan kita tentang geopolitik Negara-negara luar negeri tentang perihal berita internasional terbaru hari ini, kalian semuannya bisa mengaksesnya di situs laman terpercaya dan terdepan dalam memberikan informasi, yaitu di matamatapolitik.com,