Ketahui Suhu Basal Tubuh dalam Merencanakan Kehamilan
Dalam rumah tangga, mempunyai anak adalah keinginan dan harapan setiap pasangan di dunia. Cuma dalam proses memperoleh buah hati atau anak di tengah keluarga, banyak sekali detail yang disepelekan oleh calon orang tua. Perlu diketahui jika untuk mencapai kehamilan itu terdapat banyak faktor yang mempengaruhi proses dan kualitas kehamilan tersebut. Salah satu faktor yang sering diabaikan oleh calon orang tua adalah memeriksa masa subur. Dalam hal ini, masa subur adalah hal yang penting buat memperbesar persentase kehamilan.
Lakukan pengukuran suhu basal tubuh dengan Femometer untuk mengetahui kapan masa subur berlangsung, agar keinginan untuk hamil dipastikan cepat terwujud. Agar bisa mengetahui masa subur, para wanita perlu mengetahui siklus haidnya. Supaya perempuan yang sedang menginginkan kehamilan, bisa mengetahui kapan masa-masa terbaik untuk melakukan pembuahan. Melalui penghitungan siklus haid juga, para wanita dapat mengetahui apakah dirinya mempunyai haid yang teratur atau haid tidak teratur.
Jadi, ketika mengetahui hal ini, maka perempuan dapat menyesuaikan perhitungan masa suburnya untuk memprogram kehamilan. Selain itu, menghitung siklus haid adalah faktor lain yang dapat dikerjakan selain menghitung masa subur. Yaitu dengan mengukur suhu basal tubuh wanita. Suhu basal merupakan kondisi suhu terendah yang dicapai tubuh selama istirahat. Umumnya waktu yang tepat untuk pengukuran suhu basal dilaksanakan pada pagi hari sebelum kamu beralih dari tempat tidur dan memulai rutinitas.
Dalam hal ini, suhu basal adalah suatu indikasi jika ovulasi sudah terjadi, sehingga dengan mengukur dan mencatat suhu basal, para calon ibu dapat mengetahui jika dirinya sedang berada dalam masa subur. Biasanya perubahan suhu basal pada tubuh akan terjadi sekitar 12 sampai 24 jam sesudah ovulasi. Perlu diketahui jika suhu tubuh wanita ketika tidak sedang berovulasi berada di sekitar 35,5 sampai 36 derajat celcius.
Maka, suhu ini akan berbeda pada setiap individu dan faktor lingkungan hidup di sekitarnya. Akan tetapi, biasanya setiap wanita mengalami kenaikan suhu basal tubuh sekitar 0,5 derajat celcius. Semua itu dipengaruhi oleh hormon progesteron yang ikut dilepaskan seiring pelepasan sel telur (ovum) oleh indung telur (ovarium) perempuan. Maka dari itu, suhu basal akan terus meningkat hingga tepat sebelum siklus haid dimulai. Sebab, hormon progesteron akan memanaskan tubuh efek dari kerja penuh tubuh yang sedang mempersiapkan lapisan rahim buat mengalami proses pembuahan.
Itulah penjelasan singkat mengenai perlunya mengetahui suhu basal tubuh dalam merencanakan kehamilan yang bisa kamu jadikan referensi tambahan. Semoga bermanfaat!