Cara mendidik anak yang baik sesuai dengan keinginan anak itu sendiri tentu menjadi PR besar untuk seorang ibu atau orang tua dimanapun berada, sebab pada intinya nanti akan mendapatkan hasil akhir berupa kecakapan dan kecerdasan anak. Setiap keberadaan anak akan tumbuh dengan baik apabila kita mendidik anak dengan baik. Karena pada dasarnya, dengan cara mendidik anak dengan baik maka di masa depan nya akan baik. Baik itu untuk lingkungannya, maupun untuk pribadinya.
Faktor yang sangat menentukan dalam hal mendidik anak yang baik adalah masalah waktu yang banyak disetiap mendampingi anak setiap hari atau bersama sama menghabiskan waktu. Dalam memberikan kasih sayang bagi anak sangat menentukan lama atau intensitas kebersamaannya dengan anak, sebab anak sebenarnya akan sangat senang dan menginginkan banyak waktu bersama dengan orang tua, walaupun hanya sekedar menemani atau melihat anak bermain. Ketika anak bermain atau sedang bercanda dengan kita ada rasa nyaman dan senang dalam hatinya sehingga tidak ada perasaan lain selain senang dan bahagia di hati anak kita.
Cara mendidik anak, dalam upaya menjadikan anak lebih baik yaitu menyediakan alat yang dapat dimainkan anak tetapi bisa memberikan edukasi secara tidak langsung untuk anak. Ada banyak sarana permainan anak untuk mendapatkan perkembangan yang bagus, yaitu dengan memberikan alat peraga edukatif (APE) yang banyak di pasaran dengan harga yang terjangkau atau dengan alat sederhana yang bisa dibuat dengan sendiri. Kemudian dalam mendidik anak adalah memberikan nutrisi yang tepat dalam menunjang keceradasan anak. Nutrisi yang baik untuk anak tidak terbatas untuk umur anak, semisalnya dengan memberikan susu yang tepat, seperti memberikan susu Dancow secara teratur dan setiap hari. Karena susu ini bisa memberikan manfaat besar terhadap perkembangan otak dan tulang anak.
Cara mendidik anak yang baik tidak hanya dari segi fisiknya saja, tapi mendidik dengan nutrisi pun menjadi sebuah tanggungan bagi setiap orang tua. Berikan anak anda dengan didikan secara emosional, intelektual dan spritual.
