MADU MEREDAKAN DIARE PADA ANAK
Diare merupakan salah satu penyakit langganan yang sering menyerang bayi, balita, anak-anak, dan dewasa. Anak-anak dapat mengalami diare lebih dari satu kali. Meskipun terlihat sepele, namun diare dapat menghambat tumbuh kembang anak.
Sebelum memberikan macam-macam obat kimia kepada anak untuk mengatasi diarenya, cobalah untuk melirik madu sebagai obat herbal alami yang tidak memberikan efek samping. Diare biasanya disebabkan pola makan yang tidak teratur, kurang menjaga kebersihan, dan makan sembarangan. Madu telah lama diteliti keefektifitasannya membunuh bakteri penyebab diare. Selain menjadi obat, madu juga dapat memberikan nutrisi pada tumbuh kembang anak, karena berbagai kandungan vitamin dan mineral di dalamnya.
Kandungan gizi madu memiliki kalori rendah namun kaya nutrisi. Salah satu komponen utama dari madu, yaitu fruktosa memiliki indeks glisemik rendah sehingga tidak cepat menaikkan kadar gula dalam tubuh. Jadi, jangan khawatir si kecil menjadi gemuk setelah minum madu, asal konsumsinya tidak berlebihan.
Hasil studi di Universitas Diponegoro dan Rumah Sakit Karyadi Semarang, Jawa Tengah, mengkonsumsi madu terbukti menurunkan frekuensi diare pada hari ke 2, 4, dan 5. Khasiat lainnya mengkonsumsi madu saat diare dapat memperpendek waktu perawatan serta memberi kesembuhan 50% yang terjadi pada hari ke-3.
Madu terbukti dapat membunuh berbagai bakteri termasuk E.coli, yaitu bakteri yang menyebabkan infeksi pada saluran pencernaan yang berujung pada penyakit diare atau muntaber. Dr. Paulus H. S. Kwakman dari Akademi Medical Center, Amsterdam, Belanda membuktikan bahwa madu dapat melumpuhkan bakteri E.coli dalam waktu 24 jam.
Namun, mematikan bakteri saja belum cukup. Anda juga harus memperhatikan kecukupan nutrisi agar tumbuh kembang anak tidak terganggu. Madu merupakan pilihan nutrisi yang tepat untuk anak. Madu aman dikonsumsi untuk anak di atas satu tahun. Madu bisa menjadi sumber nutrisi karena mengandung zat-zat bermanfaat seperti natrium, kalsium, magnesium, aluminium, besi, fosfor, dan kalsium.
Saat diare, si kecil dapat diberikan madu yang diseduh dengan air putih hangat. Jangan lupa, untuk mengganti cairan yang hilang, Anda harus rajin memberi minuman hangat kepada si kecil setiap 15 menit. Tujuannya untuk mencegah dehidrasi.
Selain madu, sumber nutrisi yang bisa Anda berikan adalah makanan rendah serat seperti bubur, wortel masak, kentang rebus, ayam, dan apel. Jika si kecil masih minum ASI, tetap berikan ASI untuk mencukupi kebutuhan cairannya. Jika sudah tidak minum ASI, bila memungkinkan berikan susu bebas laktosa untuk menggantikan susu formula hingga diarenya berhenti. Laktosa sulit dicerna oleh lambung bayi, sehingga bisa memperburuk diare. Jika gejala diare belum hilang hindari mengkonsumsi sayuran mentah, gorengan, serta jeruk.
Jika Anda bingung memilih merk madu untuk anak, kini banyak madu yang beredar di pasaran. Anda dapat memilih merk madu syifa, madu syamil, atau madu vitabumin. Madu vitabumin sangat cocok untuk anak usia 1-12 tahun. Madu Vitabumin Anak terbuat dari madu alami yang dipadukan dengan ekstrak temulawak, pegagan, dan ekstrak albumin ikan gabus. Dengan memberikan madu Vitabumin, anak tidak hanya mendapatkan nutrisi saat diare, namun juga mendapat manfaat protein albumin ekstrak ikan gabus yang sangat penting untuk tumbuh kembang anak. Albumin memiliki peran dalam membangun dan memperbaiki jaringan tubuh anak.madu anak