Arriba Design, desain baru dunia informasi

Cara Sederhana Menguji Keaslian Madu

Madu mengandung banyak vitamin dan mineral yang bermanfaat untuk tubuh apalagi vitabumin yang memiliki banyak manfaat. Selain digunakan untuk bahan pemanis, madu juga dapat meningkatkan sistem imunitas atau daya tahan tubuh. Konsumsi madu setiap hari akan meningkatkan stamina tubuh dan tidak mudah terserang penyakit. Madu juga sudah terbukti mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit, seperti kanker, sakit jantung, tuberculosis (TBC), batuk, flu, pilek, demam, hingga mampu mempercepat proses penyembuhan luka.

Permintaan yang tinggi terhadap madu membuat beberapa orang ingin mendapatkan keuntungan dengan cara yang tidak benar. Kini, banyak beredar madu palsu yang lebih murah dari madu asli. Kemurnian madu dapat dengan mudah diketahui menggunakan metode yang berbeda. Pengujian dapat dilakukan dalam skala laboratorium atau dengan cara sederhana yang dapat dilakukan di rumah. Berikut beberapa cara sederhana yang dapat digunakan untuk menguji kemurnian madu.

  1. Aniline chloride test. Pertama-tama harus menyiapkan aniline chloride dengan mencampurkan aniline dengan larutan pekat asam hydrochloric dengan perbandingan 3:1. Letakkan madu pada wadah yang terbuat dari keramik dan teteskan 5 hingga 7 tetes aniline chloride kemudian mengaduknya hingga rata. Apabila terlihat warna merah tua, maka madu tersebut adalah palsu.
  2. Larutkan madu dan air dengan perbandingan yang sama. Campurkan 100 ml larutan madu dan air dengan 5 ml ether. Aduk campuran tersebut secara perlahan hingga merata. Ether akan mengendap dan membentuk lapisan tipis di bawah wadah. Setelah ether menguap, tambahkan resorcinol ke larutan tersebut. Madu yang palsu akan menghasilkan warna merah pada larutan.
  3. Larutkan satu sendok makan pada segelas air, kemudian aduk perlahan. Apabila madu tersebut terbuat dari beberapa jenis sirup gula (madu palsu), maka madu tersebut dapat larut dalam air. Sebagian besar madu asli yang dilarutkan dengan air akan mengendap atau menggumpal di sendok. Namun madu asli dan madu palsu biasanya dijual dalam bentuk krim (terkadang membentuk kristal). Bentuk tersebut akan sulit dilarutkan dalam air, meskipun madu tersebut termasuk dalam madu palsu.
  4. Celupkan kapas pada madu dan bakar ujung kapas. Apabila kapas terbakar dengan cepat, ada kemungkinan madu tersebut tidak ada tambahan air. Namun apabila kapas tersebut susah terbakar atau mengeluarkan suara pecah, maka dapat dipastikan madu tersebut diberikan tambahan air. Tes ini dilakukan hanya untuk menguji adanya kandungan air pada madu.
  5. Madu murni tidak akan mudah terserap, namun akan terjadi sebaliknya pada madu yang terbuat dari sirup gula (madu palsu). Apabila madu diberikan tambahan air, maka madu akan dapat terserap atau meninggalkan bekas pada bahan yang mudah menyerap, seperti kertas atau tisu.

Cara tersebut tidak mampu menjamin hasil yang 100% tentang kemurnian madu. Perlu dilakukan pengujian bertahap untuk mengetahui kandungan dan karakteristik madu asli di laboratorium. Periksa secara teliti label kemasan madu sebelum membeli madu. Pastikan tidak ada tambahan pada komposisi madu untuk mengetahui kemurnian madu.